Monday, November 09, 2015

It Takes Two to Tango

It takes two to tango. Sebuah frase yang sudah sangat terkenal. Entah benar atau tidak kita memaknainya.

Secara basic, makna idiom di atas adalah suatu kejadian atau situasi yang melibatkan dua pihak dan kedua belah pihak sama-sama bertanggungjawab atas kejadian/situasi tersebut. 
Intinya, tidak bisa hanya menyalahkan satu pihak saja. Walaupun memang, bobot kesalahan belum tentu sama besar. Karena sama seperti ungkapan lawas bilang, tiada asap tanpa ada api. Yang artinya ada sebab maka ada akibat. 
Mungkin ngga sih sesuatu terjadi (akibat) tanpa ada pemicunya (sebab)? Ngga tahu. Belum bisa ngomong sih saya. Belum ranahnya. Mungkin bisa, mungkin juga tidak. Misteri ilahi. Hehehe

Dalam keseharian, kita selalu dihadapkan dengan pilihan. Dari kita ngga sengaja kebangun dengar alarm berdering kencang dari smartphone kita. Itu saja kita sudah dihadapkan dengan pilihan yang pelik... Turn off atau snooze. Ambillah kita pilih turn off. Apa lantas kita langsung bangun? Eitss belum tentu. Setelah kita turn off, ada beberapa pilihan lagi, seperti langsung bangun dan menyadarkan diri kembali ke realita, atau meyakinkan diri sendiri kalau kita mampu kok tidur 5 menit lagi dan terbangun dengan sendirinya 5 menit lagi. Atau kita turn off lalu ambil smartphone kita dan mulai ceki ceki semua sosmed yang terlupakan selama kita menikmati bunga tidur kita? Nah.. Berat kan? Jangan dikira keputusan berat itu hanya terjadi saat mau pilih investasi ratusan juta... Turn off dan snooze aja sudah beraatttt.