When you can't act, just say. When you can't say, just think. When you can't think, just feel.
Wednesday, May 20, 2009
relax and go
judul ini bukan kampanye suatu kegiatan sosial apaaaa gt.. >.<
ini cuma padanan kata yang aku pilih gara2 melihat keadaan yang cukup janggal.
hari minggu, 17 Mei 2009. waktu itu aku sedang dalam perjalanan menggunakan sepeda motor dengan seorang rekan. kami berangkat pada tengah hari, sekitar pukul 15.00 WIB. untuk weekend, jam 3 siang bisa dikatakan saat ruas jalan utama cukup ramai. kami menyusuri jalan A.Yani, jalan Raya Darmo, Basuki Rahmat dan terus sampai ke Perak. ruas jalanan yang saya sebutkan barusan bisa dikatakan jalan utama kota.
tapi, ada beberapa yang janggal saat itu. selain kondisi jalan yang tidak terlalu ramai, dan saya duga itu karena efek car free day tiap hari minggudi jalan Raya Darmo, juga karena santainya ritme laju kendaraan yang ada di jalanan tersebut. termasuk kendaraan kami sendiri.
kecenderungan untuk ngebut apalagi di jalan yang cukup lengang pasti cukup besar! namun, tidak hari itu! seluruh kendaraan yang melintasi jalanan yang saya sebutkan di atas tadi seakan menikmati tiap detik perjalanan yang mereka lalui. bahkan, melintasnya gerobak soto pun tidak menggoda pengguna kendaraan untuk membunyikan klakson, di mana hal itu biasanya pasti akan segera dilakukan.
serobotan beberapa kendaraan lain pun tidak menjadi masalah saat itu. kini Anda sudah merasakan kejanggalan yang aku rasakan, bukan?
yang lebih mengejutkan adalah, kondisi di traffic light. oke, kalau Anda melihat detik di traffic light menunjukkan angka 10 ke bawah, Anda pasti akan memacu gas lebih cepat guna menghindari terjebak di lampu merah yang cukup lama. tapi tidak kali ini, para pengguna jalan santai2 saja. mereka seakan tidak masalah terkena lampu merah yang cukup lama, sekitar 70-90 detik. sekali lagi saya dikejutkan dengan tertibnya kami semua setelah lampu merah menjadi kuning, dan menuju hijau! tidak ada klakson kendaraan satu pun!
kejadian ini membuat kami pun refleks ikut tenang, dan sabar mengantri.
yaahh... setelah mendekati Perak, lalu lintas mulai makin padat, namun tetap tenang dan santai.
hem..
melihat fenomena yang cukup janggal di kota seruwet Surabaya, saya cukup senang, dan membayangkan kapan hal itu bisa jadi kebiasaan sehari-hari penduduk Surabaya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Thank you for dropping your thoughts here!