SOMETHING NEW
Kata-kata air tajin seringkali kita dengar sebagi salah satu alternativ yang digunakan oleh keluarga kaum papa. Alasan yang sering diungkapkan adalah mahalnya harga susu formula untuk bayi dan balita. Karena itulah mereka menggunakan air tajin sebagai pengganti susu, bahkan kadang ASI. Namun, apakah sebenarnya air tajin itu? Berbahaya atau tidak untuk anak? Apa sajakah efeknya? Mari kita temukan jawabannya.
Air Tajin?
Air tajin, atau disebut juga air rebusan beras, merupakan cairan putih ketika kita memasak nasi. Karena mengandung partikel beras, air tajin mengandung karbohidrat. Namun, mengenai bisa tidaknya air tajin sebagai pengganti susu, masih menjadi perdebatan.
Dapatkah Air Tajin Menggantikan Susu?
Beberapa sumber mengatakan, bahwa air tajin tidak dapat menggantikan fungsi susu. Karena hanya mengandung karbohidrat, sehingga fungsinya tidak selengkap susu. Sementara, kandungan protein sangat diperlukan untuk pertumbuhan otak bayi. Protein itu bisa diperoleh dari susu, sementara karbohidrat hanya memberikan tenaga pada bayi, dan membuat pertumbuhan otak bayi tidak optimal.
Sementara, pendapat lain mengatakan, bahwa air tajin bisa dijadikan pengganti susu instan karena mengandung karbohidrat yang tinggi, sehingga merupakan pengganti susu yang harganya semakin tinggi. Ditegaskan pula, bahwa air tajin itu bermanfaat untuk bayi yang tingkat minumnya cukup tinggi dan cepat lapar. Tidak harus air yang kental, cukup air berwarna putih saat menanak nasi dan yang terbaik adalah yang berasal dari beras yang masih ada kulit arinya. Namun, tetap saja air tajin diberikan pada usia yang sama dengan pemberian susu. Usia minimal adalah 4-6 bulan, karena usia 0-6 bulan adalah masa-masa pemberian ASI eksklusif.
Di pihak lain, ada pula yang mengkombinasikan keduanya. Mencampurkan susu dan air tajin. Perbandingan yang diberikan adalah 1:3, dengan porsi susu lebih besar daripada air tajin.
Pilihan Anda?
Melihat beberapa pendapat dari sisi yang berbeda-beda, Anda dapat menimbang-nimbang apakah Anda akan menggunakan air tajin sebagai alternativ atau tidak, atau bahkan mencoba kolaborasi antara susu dan air tajin. Namun, para ahli mengingatkan, kebutuhan susu untuk bayi usia 0-6 bulan harap dipenuhi melalui ASI, dan setelahnya, ditambah pula pendamping ASI. Seperti susu, makanan lembek, dan buah-buahan yang lembut. Selain itu, dapat pula memberikan susu kedelai sebagai pendamping ASI. Selain harganya lebih murah daripada susu sapi, namun juga mengandung banyak protein yang dibutuhkan oleh bayi.
Jika masih tidak memungkinkan, dapat menggunakan protein nabati yang berasal dari tempe dan tahu yang dihaluskan terlebih dahulu.
Apapun pilihan Anda, yang terpenting adalah memenuhi kebutuhab karbohidrat, kalori, protein, vitamin, dan mineral yang seimbang. (ets)
Sumber :
buku ’1001 Tentang Merawat si Kecil’, 2008
Dari berbagai sumber
* Artikel ini milik penulis dan sudah pernah muncul dalam Toddie Magazine 'Roadmap To High Quality Families' edisi ke-2.
pusing ak va dengan layout baru T.T
ReplyDeletehehehee.. sabar Jess...
ReplyDeleteseddang dalam tahap pemodifikasian.. >.<
huhuhuu..
maap..
masih amatiirrr...
jangan gitu po0 je.. mentang2 punyamu yahuuu~d..hehehehee
sabarr yah...hhhshhahahhahaha
halah iki lak yo menuh2i post sih.... wkakakakak... va... warna birune menyakitkan... gantien sing lebih teduh...
ReplyDeleteyo piye maneh..hehehehheeeee........
ReplyDeleteiyo ta,Len? masa seh?
hem..... okeh2.. tar ae nggantine..
wedhine aq wes lupa maneh nggantine piye!
hahahhaaaa....