Terjadi lagi. Ya, pengalaman serupa yang saya alami saat SD, SMP, SMA, Kuliah, dan sekarang terjadi lagi di dunia kerja.
Bukan, bukan pengalaman heboh tiada tara sampai harus memilih antara hidup dan mati, kok. Ini hanya pengalaman mengenai dipertanyakannya identitas Ras saya. Ya, Ras. Ras yang masuk dari akronim SARA itu lho. Yang pada saat kuliah dimodifikasi oleh para mahasiswa menjadi SARAIP , yang kalau dijabarkan menjadi; Suku Agama, Ras, dan Antar golongan serta IPK :D Hahahaa....
Sedari SD saya juga sering ditanya "Kamu orang mana?" dan saya jawab "Surabaya". Yang biasanya dilanjutkan lagi "Surabaya asli?" dan saya pun bingung. Semasa SMP saya sempat merasa sedikit 'lain' karena berada di lingkungan yang 99% dari keturunan Cina. Sebenarnya sih sudah sejak TK, tapi kan biasanya baru melek perbedaan saat sudah mulai ABG gitu. Mulai lihat yang ganteng-ganteng, cantik-cantik, manis-manis. Nah, di masa itu pula lah saya mulai 'tertular' menggunakan kata sapaan seperti yang lingkungan saya pakai. Misalnya panggil Kakak Laki-Laki = Koko; Kakak Perempuan = Cece, dst
Saat itu, teman-teman juga penasaran saya ini orang mana? Karena wajah saya yang demikian uniknya, ditambah dengan cara bicara yang demikian, dan juga nama saya yang begitu pula. Haha. Begitu saya jawab kalau saya ini orang Surabaya yang tidak Surabaya, gantian lah mereka yang melontarkan pertanyaan iseng itu jadi bingung. Hehe.. Rasain lu.
Kemudian kalau mereka memaksa bertanya lebih lanjut, dan atau hubungan saya dengan sang penanya cukup baik, maka dengan sabar dan ramah akan saya jelaskan. Rekasi spontan dari mereka setelah saya selesai bertutur kata biasanya "Wuih, campur-campur ya?," atau bisa juga "Astaga.. Gado-gado dong," kadang-kadang juga langsung "asyik ya, bisa campur-campur begitu." Yang biasanya diteruskan dengan pertanyaan "Kok Papa dan Mama kamu bisa ketemu?" dan seterusnya sampai tanya silsilah keluarga. Nggak ding. Nggak ada yang tanya silsilah keluarga kok.
Semasa SMA hal serupa pun cukup sering terjadi, khususnya untuk siswa-siswa baru yang dulu tidak satu SMP dengan saya. By the way, SMP dan SMA saya itu satu kompleks. Jadi biasanya yang SMP di situ ya 90% nerusin ke SMA di sebelahnya. Penjelasan yang saya berikan pun ya muter-muter di situ-situ aja. Ya karena memang begitulah adanya. Masa saya mau ngawur kalau saya ini keturunan ke-200 dari Louis XIV dan hasil persilangan klan Han dengan Kerajaan Monarkhi Inggris? Bisa-bisa saya langsung tidak punya teman.
Saat kuliah pun saya menerima rentetan pertanyaan serupa. Kebanyakan sih dari para Orangtua teman-teman baru saya. haha..
Dan sekali lagi, semasa saya bekerja, beberapa customer yang sebelumnya hanya mengenal saya via telepon pun langsung ada yang bertanya hal serupa saat kami bertemu sungguhan di beberapa event kantor.
Dan seperti biasa, di akhir kalimat penjelasan saya selalu muncul respon serupa seperti "Campur-campur", "gado-gado", dst. Kenapa nama makanan semua pula?
Jadi, intinya saya adalah orang yang asyik karena saya Gado-gado :D Alias campur-aduk. Haha..