Tuesday, July 10, 2012

Terluput Dari Badai (Pdt. Leonard Andrew Immanuel dari GKI Sidoarjo - GKI PTI - 24 Juni 2012)

Post ini agak terlambat saya tulis. Maklum, lah ada beberapa hal yang harus dikerjakan. Jadi, saya tiba-tiba saja teringat keberadaan renungan ini. 

Alkisah, ciee..., Haha.. Seperti biasa, Hari Minggu pagi saya ke Gereja. di GKI Pondok Tjandra Indah, atau biasa disebut GKI Po-Can. Saya jujur saja sedikit ngantuk, karena semalam pulang sudah lewat hari, alias sudah subuh. Maklum, masih muda suka nongkrong bareng teman-teman. Oh, tidak, saya tidak Clubbing. Nggak suka soalnya. Cuma pernah clubbing saat ada event, itu aja. Itu pun event aman seperti ultah yang ke-17 (sweet seventeen) yang biasanya ada Disco Timenya tuh., perayaan anniversary suatu company, gitu. Ngga pernah bener-bener clubbing in purpose :). Hanya aja, kalau nongkrong, kami bisa ngendon di McD sampai 5jam :D Hahahaa... Oke deh. 

Jadi, di tengah kantuk saya, Pak Pendeta hari itu pun bukan tipikal yang punya suara menggelegar atau suka membubuhi kotbahnya dengan guyonan. Alahasil, makin ngantuklah saya. Sampai ada satu ketika Beliau mulai bicara dengan cara sedikit pengungkapan. Saya adalah orang yang cenderung suka dengan sesuatu yang be-rima, sesuatu yang seperti sajak, syair, quotes, dan sebagainya. Mulailah saya menegakkan punggung dan mengumpulkan fokus dan konsentrasi saya.

Sangat menarik isi pengungkapan yang digunakan oleh Pak Pendeta Leonard Andrew ini. Supaya tidak hanya saya saja yang terberkati, mungkin teman-teman yang kebetulan mampir bisa membaca sebentar bagian dari kotbah beliau yang saya sukai ini. Tidak agamis, kok. Karena menurut saya, apa yang diungkapkan oleh Pdt. Leonard sangat realistis, dan bisa diaplikasikan oleh siapa saja :).

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Terluput Dari Badai (Pdt. Leonard Andrew Immanuel dari GKI Sidoarjo  - GKI PTI - 24 Juni 2012)



image source: click HERE

 Ada yang aneh dengan dunia ini. Semakin banyak alat yg diciptakan untuk membantu kita di dunia ini, mengapa hidup kita dan dunia ini makin rumit? Kenapa pulang kerja makin larut?.
Kenapa makin kita menyatukan teknologi dengan alam, mengapa makin kita tidak dapat terlepas dari teknologi?.
Tapi toh kita tetap percaya dengan segala sistem yang ada di dunia ini, termasuk sistem pendidikan kita.



Ada yang aneh dengan dunia ini.
(Pdt. Leonard Andrew I - GKI PTI - 24 Juni 2012)

***

Banyak orang bilang, kalau kita memiliki banyak ilmu, bekerja dengan cerdas, memegang banyak relasi, mengenal banyak orang penting, memiliki harta yang banyak, maka kita akan sukses.
Apakah dengan segala super power itu, kita dapat menantang segala badai yang ada di dunia?

Ingatkah kita tentang kisah Ayub? Seorang yang jujur dan paling kaya di zamannya. Harta berlimpah, istri yang cantik, anak-anak untuk penerusnya, dan teman-teman yang ada di sekitarnya.
Namun di satu hari yang naas, seluruh hartanya hilang.
Di satu hari yang naas, anak-anaknya diambil pulang dari padanya.
Di satu hari yang naas, istrinya mencela imannya.
Di satu hari yang naas, teman-temannya pergi meninggalkannya. Teman yang tinggal pun menyelahkan Ayub.
Di satu hari yang naas, ia dicela karena penyakitnya.

Semua terjadi bukan karena kebodohan Ayub.

Lantas, apakah segala super power tadi dapat membantu?
(Pdt. Leonard Andrew I - GKI PTI - 24 Juni 2012)

***

Anda hanya bisa menyerahkan saldo rasa takut dan kecemasan Anda pada Tuhan.
Dengan begitu, Anda tidak perlu takut pada hal lainnya.
Anda takut pada boss Anda yang diktator? Ingat saja, kalau segala saldo ketakutan dan kecemasan Anda sudah Anda transfer kepada Tuhan. Jadi, tidak ada lagi sisa ketakutan dan kecemasan untuk diberikan pada orang atau hal lain.

Jelas, kita punya ketakutan-ketakutan dan kecemasan-kecemasan kita sendiri yang membuat kita resah, tidak dapat tidur, dan berdoa dengan ragu.
Janganlah kita ragu-ragu. Karena walaupun IA tampaknya "tidur" saat angin badai datang, tapi IA tidak pernah pergi. IA tetap di sana.
(Pdt. Leonard Andrew I - GKI PTI - 24 Juni 2012)

***

Iman kita yang kurang dan iman kita yang rapuh, yang kita bangun hari ini dan runtuh esok hari. Itulah penyebab ketakutan dan kecemasan kita. Tapi toh Tuhan akan tetap ada. Damai sejahtera tidak bergantung pada berapa banyak saldo uang di rekening Anda, seberapa banyak orang penting yang kita kenal.
Damai sejahtera akan diukur, dari saat rendah kita, seberapa kuat kita untuk tetap berdamai dengan orang lain. Tetap tenang dan percaya.

Kita lakukan saja tugas kita, dan percaya saja! Ini adalah pelajaran seumur hidup, tidak ada rumus matematikanya. Tidak pernah ada batas waktunya.

(Pdt. Leonard Andrew I - GKI PTI - 24 Juni 2012)


"Keberanian adalah pengakuan bahwa kita takut, tapi kita memilih untuk tidak peduli dan terus berjalan menjalaninya dengan baik" - John May (actor, USA) kelolalah rasa takut Anda dengan positif dan optimis.

Terluput Dari Badai (Pdt. Leonard Andrew Immanuel dari GKI Sidoarjo  - GKI PTI - 24 Juni 2012)

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

evatarida.blogspot.com

No comments:

Post a Comment

Thank you for dropping your thoughts here!