Ps. Jeffrey Rachmat
Read this sentences carefully :
Baik atau buruknya suatu hubungan (teman, berpacaran /
pranikah, atau pernikahan), tergantung dari siapa saja yang
terlibat dari hubungan itu.
OMELET TELUR BUSUK
Temen2, kalo dipikirin dan direnungin maka kalimat di atas
bener banget tuhh. Relationship kita dengan orang lain,
tentu terkait erat dengan pribadi orang itu sesungguhnya.
Seorang tokoh motivasi terkenal juga pernah bilang, kita
adalah rata-rata dari karakter teman-teman kita, dengan kata
lain keberadaan kita ini dipengaruhi oleh orang2 di
sekeliling kita.
Contoh nyata dehh:
Omelet, alias telor dadar / orak-arik. Dia akan menjadi
makanan yang enak banget (terutama buat yang laper) kalo
terbuat dari telur-telur yang
segar dan baik. Tapi gw
pernah bikin omelet dari 4 telur, dan ternyata waktu gw
pecahin telur ke 4 dan tercampur dengan 3 yang lain, telur
ke 4 itu udah
busuk. Wakzzz..., Apa temen2 ada yang mau omelet dari 3
telur bagus dan 1 telur busuk..??
Tentu ga akan ada yang mau, because the 4th egg, has made
the whole things going bad. Yup, si telur busuk tadi udah
mempengaruhi/ merusak telur-telur yang baik. Dan kabar
buruknya adalah : Omelet itu ga bisa jadi telur lagi.
Ilustrasi di atas, ga jauh beda dengan relationship yang
kita alami dengan teman-teman kita, termasuk juga dalam
pernikahan.
Relationship hanya bisa seindah dengan siapa kita menjalin
hubungan itu. Kalo dalam pernikahan sudah diaduk menjadi
satu, dan jika baru ketahuan kalau telur yang satu busuk dan
mengalahkan telur yang baik... owww... that's terrible.
Now, kita lihat pada ayat dibawah ini, ayat yang mengawali
tentang relationship antar manusia.
Kejadian 2 : 18 TUHAN Allah
berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang
diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang
sepadan dengan dia."
King James Version : And the LORD God said, It is not good
that the man should be alone; I will make him an help meet
for him.
Jika manusia seorang diri / Alone : Tuhan katakan itu
"Tidak Baik".
Seorang diri = alone /sendirian, bukan single. Manusia yang
Alone artinya : sendiri saja, eksklusif, terisolasi,
menyendiri, tersendiri, tidak ada teman. Ini adalah kondisi
yang tidak baik.
Mengapa TIDAK BAIK jika manusia seorang diri saja ??
Here's the reason :
1. Karena KASIH. Sifat dasar dari kasih adalah MEMBERI, to
give. God is Love, jadi supaya Tuhan bisa mengasihi maka
Tuhan menciptakan manusia agar Tuhan bisa mencurahkan
kasihNya.
2. Karena untuk memperoleh keturunan, maka harus
berpasangan dengan lawan jenisnya.
3. Karena talenta dan kemampuan kita dapat dikembangan
sendirian
saja. Tetapi untuk mengembangkan Karakter, diperlukan
orang lain! Betul khan?
You see guys? It's not good for a man to be alone
(sendiri, eksklusif, menyendiri, tidak berteman)
But it's good to be SINGLE !
SINGLE artinya: tunggal, whole, utuh, complete, terpisah,
unik (English Dictionary), whole, unique, undivided.
Tuhan tidak bilang : It's not good to be single, tapi
yang Dia bilang : It's not good to be alone.
Adam = adalah pribadi yang Single, artinya complete, utuh,
sempurna. Dikatakan "Allah melihat segala yang
dijadikanNya itu sungguh amat baik". Ini berarti Adam
adalalah pribadi yang utuh, single, complete, and nothing
wrong with Adam as his person. Tidak pernah dikatakan bahwa
Adam sibuk mencari pasangan untuk mengisi kekosongan
jiwanya. Tidak !!
Yang tercatat adalah : Adam mengusahakan dan memelihara
Taman Eden , sendirian 'bo ! Termasuk kerjaan yang
mahaberat, yaitu memberi nama segala mahkluk hidup yang
ada di bumi. Begitu sibuknya dia, sampai Adam enggak sadar
kalo dia perlu teman. Tuhanlah yang bilang, bahwa
"It's not good for a man to be alone". Adam
sibuk, concern dgn pekerjaannya sehingga dia tidak merasa
membutuhkan teman. Inisiatif berpasangan, justru datangnya
dari T u h a n.
Perhatiin deh, pada saat Adam setia menjalankan
panggilannya, maka Tuhan kasih bonus yaitu Pasangan Hidup.
Nah, temen2 dah pada setia belom nihh? Hehe... Ayo kita
setia, maka yang terbaik pasti Tuhan sediakan buat kita.
Waktu Tuhan menciptakan Hawa, wanita diciptakan BUKAN untuk
membuat Adam menjadi complete. Why? Krn Adam sudah complete
sejak sebelum dia ketemu wanita. Tujuan penciptaan wanita,
sebagai penolong bagi Adam. The Lord said, "I'm
going to make him a helper".
Ilustrasi nya gini : Untuk mengangkat meja sendirian, bisa
dilakukan.
Tetapi dengan adanya penolong, maka akan membuat segala
sesuatu menjadi lebih mudah, right?.
Sekalipun saat
itu Adam masih sendirian (alone), tetapi dia tidak merasa
kesepian. Temen2 perlu ingat bahwa alone, belum tentu
kesepian / lonely.
Adam memang tidak kesepian krn ada Tuhan di situ, tetapi
jelas bahwa Tuhan bilang "it's not good for a man
to be alone".
'SINGLE'NESS
Guys, Kapan kita tahu bahwa kita siap untuk menerima
pasangan? Yaitu pada saat kita merasa tidak membutuhkan
pasangan, karena disitulah kita merasa Complete. Adam telah
membuktikannya. Hawa datang bukan pada saat dia sedang sibuk
sana-sini mencari pasangan. Tuhan memberikan pasangan,
justru pada saat Adam ada dalam kondisi terbaik, saat sedang
complete, utuh, single dan menikmati panggilannya.
Singleness, adalah suatu tahapan yang harus dicapai oleh
setiap orang yang akan menikah.
Hanya orang yang SINGLE, utuh - complete - matang - unik -
secure - aman, hanya Single person yang siap masuk ke dalam
arena pernikahan. Sebab pernikahan seharusnya terjadi antara
two
single persons, antara laki-laki yang utuh dan wanita yang
utuh. Tetapi seringkali faktanya, pernikahan terjadi antara
dua orang yang saling tidak utuh, yang saling mencari
keutuhan dari diri pasangannya masing-masing.
Ilustrasinya gini : Ada dua gelas berisi air yang tidak
penuh, diibaratkan sebagai seorang individu.
Pada masa pra nikah, seringkali seseorang berkata
"ohh..., kekasih saya adalah orang yang bisa memenuhi
hidup saya" atau "bersama dengan kekasih saya,
hidup saya menjadi utuh / complete". Faktanya adalah :
setelah yang gelas yang satu mengisi gelas yang lain, apa
yang terjadi? Maka salah satu dari gelas itu akan menjadi
kosong!
Temen2, pernikahan tidak akan menjadi baik kalau ternyata
kita mendapatkan orang yang tidak single / tidak complete /
tidak utuh. Perbuatan yang salah, jika kita mencari
seseorang yang bisa mengisi kekosongan dalam hati kita.
Bahkan, beberapa diantara kita mungkin udah mulai
mencari-cari orang lain
yang bisa mengisi kekosongan dirinya, sejak dari
kecil...!! SMP mungkin?
Matius 22 :39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu,
ialah : Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Yesus berkata, supaya kita bisa mengasihi sesama kita, baik
itu pasangan kita, isteri/suami kita, maka kita harus bisa
mengasihi diri sendiri.
Tidak bisa mengasihi dirimu sendiri = tentu tidak bisa
mengasihi sesamamu manusia. Perlu dicatat bahwa mengasihi
diri sendiri: bukan berarti selfish, self center, atau
egois, melainkan menjadi utuh, complete, dan Single!!
Lantas bagaimana caranya mengasihi dirimu sendiri :
1. Mengenal diri kita sendiri. Do you know who you are ?
Do you know who you are in God?
Do you know why you are here?
Do you know your identity?
Yesus adalah pribadi yang mengetahui siapa diriNya,
sehingga Dia bisa mengasihi orang lain. (Yoh 14:6, 10:9,
10:11, 6:35, 8:12, 11:25)
2. Menerima diri kita, apa
adanya artinya kita memiliki gambar diri yang telah
dipulihkan dalam Kristus.
Pernikahan yang tidak baik ialah dua individu yang tidak
bisa mengasihi diri sendiri, tidak mengenal dirinya sendiri,
tidak bisa menerima dirinya sendiri, tetapi berusaha untuk
saling mengasihi.
Lihat contohnya di Sinetron.
Beberapa relationship pra nikah atau malah pernikahan,
sebetulnya "mengosongkan" diri kita, atau
"dries you up", atau membuat kondisi kita menjadi
kering, yaitu pada saat pasangan kita berusaha memenuhi
kekosongan dirinya.
Jika pasangan kita sedikit-sedikit telpon kita dan bilang,
"Knapa sih elo gak telp gue?", atau
sedikit-sedikit "Knapa sih elo ga perhatiin gue?",
atau "Kenapa sih elo enggak seperti yang lain?"
Sesungguhnya, kalau kita Single (complete, utuh, whole),
maka kita tidak segitu butuhnya diperhatiin, karena kita
bisa mengasihi diri sendiri dan siap mengasihi orang lain.
Yesus adalah pribadi yang tahu persis siapa
dirinya, apa tujuan hidupnya, dan kenapa Dia ada di muka
bumi ini. (Yohanes 8:14)
IT'S MORE IMPORTANT TO BE SINGLE
Ternyata jika ditelaah lebih jauh, lebih penting untuk
menjadi Single lebih dahulu ketimbang menikah. Adalah lebih
aman untuk tidak menikah lebih dahulu, daripada menikah tapi
kita belum menjadi single. Hal yang paling berbahaya dalam
pernikahan adalah orang yang tidak Single/utuh, menikah
dengan orang yang tidak Single/utuh. Itulah penyebab
perceraian dan memudarnya kebahagiaan dalam pernikahan.
Ilustrasi : Masih mending kalau gelas tadi berisi 50% :
50%. Yang lebih parah, jika yang satu dalam kondisi yang
dibawah 50%. Jika individu yang satu tidak bisa memenuhi
yang lain, maka pasangannya akan mencari orang lain, yang
dianggap bisa memenuhi kekosongan dirinya dan terjadilah
perselingkuhan yang berujung pada perzinahan.
Lihatlah pada realita yang ada, orang yang tidak
utuh/complete/ single menikah dengan yang
tidak utuh, maka tinggal menunggu waktu saja dan dalam
hitungan jari, tahun2 pernikahan mereka akan segera
berakhir.
It's more important to you to be SINGLE first, then get
married.
Kalaupun sekarang kita belum get married, yang terpenting
kita menjadi SINGLE, maka dengan demikian kita tetap
bersukacita. Sebab, orang yang tidak SINGLE, tidak utuh,
tidak dapat menguasai dirinya (Amsal 25:28). Bagaimana
mungkin orang yang kosong / tidak utuh akan dapat
mengendalikan dirinya? Dia hanya bisa mengendalikan sebagian
dari dirinya, tidak sepenuhnya. Tentu saja, hanya orang yang
Single, yang complete / penuh / utuh, akan dapat
mengendalikan hidupnya.
READ THIS :
Orang yang tidak utuh/complete, tidak dapat memberikan
apa-apa untuk pasangannya karena memang tujuan awal dia
mencari pasangan adalah selfish, hanya untuk mengisi
kekosongan dirinya sendiri. Pasangan seperti ini hanya akan
banyak menuntut, banyak minta diperhatiin dsb. Dia akan
mengganggu konsentrasi hidup kita, pekerjaan, karier,
bisnis dll. This person will dries you up.
IT'S A WRONG MYTH
Mitos yang keliru ialah : Menikah adalah kunci menuju
kebahagiaan, seakan belum lengkap kalau belum menikah. Ini
menyebabkan kebanyakan orang sejak muda berpikir untuk
mencari seseorang, untuk mengisi kekosongan d i r i nya.
It's completely wrong, guys. Why ??
Karena kekosongan hidup kita hanya bisa diisi oleh Tuhan.
Makanya Tuhan Yesus bilang, "Seek ye first the Kingdom
of God ", Mat 6:33.
Tuhanlah yang seharusnya menjadi pusat, sumber dan
inspirasi untuk mengisi kekosongan hati kita.
Kita semua tahu, bahwa kita tidak perlu menikah untuk
menjadi complete. Pernikahan tidak selalu menambah urapan
dalam diri kita, tidak selalu akan menjadikan kita sebagai
berkat bagi orang lain. That's not the point of a
marriage. Kepenuhan panggilan kita hanya bisa didapat di
dalam Tuhan, yaitu pada saat kita tahu siapa diri
kita, kita bisa menerima diri kita sendiri, kita tahu
kenapa kita ada disini, dan kita memahami apa tujuan hidup
kita.
Kunci menerima kebahagiaan yang sebenarnya adalah : Apabila
kita menjadi single/utuh/ complete, mengenali siapa kita di
dalam Tuhan dan mengetahui tujuan hidup kita, baik dalam
keadaan menikah atau tidak menikah. Ada orang-orang yang
masih sendirian, belum berpasangan/ menikah, tetapi dia
tidak pernah merasa kesepian karena dia Single,
utuh/complete dalam panggilannya. Tidak dipungkiri, bisa
saja sewaktu-waktu ada keinginan memiliki pasangan, tetapi
keinginan itu tidak pernah membuat dia menjadi goyah dan
tetap maksimal dalam panggilannya.
SEKALI LAGI : HANYA BISA DIISI OLEH YESUS
Banyak orang yang sendirian tapi dia belum utuh/kosong/
sepi, hidupnya banyakdiisi dengan usaha2 utk memenuhi
kekosongan dirinya dan menjadi orang yang sibuk sana-sini
mencari tulang rusuknya. Cobain sana , cobain sini, lirik
sana-sini, jadian
sana-sini, putus sana-sini, parah deh pokoknya. Jika dia
menikah, bisa jadi dia malah akan merusak pasangannya jika
pasangannya adalah orang yang Single.
Ingat ilustrasi omelet. Telur yang busuk akan merusak telur
yang baik. Nahh, jika pasangannya tidak Single/utuh, wahh...
akan lebih parah lagi. Mereka akan saling mengeringkan,
saling menuntut, saling menyakiti dan tidak dewasa, dan akan
berakibat pada ketidak-bahagiaan dan perceraian. Guys,
sekali lagi pahamilah, bahwa rasa kesepian dan tidak utuh,
TIDAK BISA DIISI OLEH PASANGAN KITA, melainkan hanya oleh
Tuhan Yesus.
(maka layanilah Tuhan, cari dulu Kerajaan Allah, ikutlah
kegiatan2 Gereja, berikan dirimu; perhatianmu, usaha
kreatifmu dan waktumu... maka yang lain2 akan ditambahkan
bagimu...)
Justru pernikahan yang sempurna, hanya bisa dilakukan oleh
dua orang Single, yaitu mereka yang telah utuh dan complete.
Mereka berdua tidak akan saling mengeringkan, tapi saling
memberi pujian,
saling mendukung, saling menunjang dan tidak saling
menuntut. These two Single persons akan menghasilkan sesuatu
yang baik, kekuatan yang baru, berkat bagi sekeliling, dll.
Tidak heran jika setelah pernikahan, maka baik sang pria
maupun sang wanita, akan menjadi individu yang semakin
berkualitas, yang mengalami kepenuhan panggilannya di dalam
Kristus.
Berbahagialah kita jika menikah dengan pribadi yang Single,
pribadi yang utuh/complete, punya kedewasaan dan panggilan
dalam Kristus.
Remember :
Hubungan kita hanya sebaik dengan siapa saja yang terlibat
dalam hubungan itu.
To be single should be the goal of every person.
Dan entah kita menikah atau tidak, sudah menikah atau
belum...., STAY SINGLE
JLU ^^
this reading copied from my friend's nOTES at facebook. to read the comments that already written see the full site here
No comments:
Post a Comment
Thank you for dropping your thoughts here!