Curhat #LDR

#LDR. Image by Eva Tarida

Semenjak LDR, nampaknya bisa jadi blog ini jadi ajang curhat berlebih. 

Walaupun sudah jelas segala sesuatu yang berlebih itu tidak baik. Seperti bengkaknya dana pembangunan jalan X, tapi baru seminggu sudah krowak-krowak (berlubang-lubang. Bayangkan kalau beli es buah, terus ibu penjualnya bikin bulatan-bulatan dari buah Pepaya. naah.. buah pepaya utuh itu akan jadi Krowak-Krowak. Begitu) sehingga muncul spekulasi terjadinya Korupsi di pelbagai divisi.

Namun, apa daya, walaupun sudah tahu dan ada analogi semacam itu, yang namanya perempuan pasti tak bisa jauh-jauh dari curhat. Mau curhatnya sungguhan, curhat apa adanya, curhat berlebay, curhat sombong, dan sebagainya.

Ngomong-ngomong, malam ini saya nulis pakai laptop tempur saya lagi, setelah hampir 6 bulan doi nganggur di tasnya dalam keadaan mati dan baterai terlepas (katanya sih begitu, ya. Kalau barang elektronik mau dinganggurin gitu, kalau ada baterainya kudu dilepas. Entah kenapa). Enak juga ngetik dengan kibor dempet-dempet ini setelah sekian lama ngetik pakai kibor pisah-pisah dengan komputer jinjing merek buahnya Isaac Newton itu.

Soal LDR, nasib saya akhirnya jadi sama rasa dengan sahabat baik saya si Melissa Agnes. Dia sih sudah pengalaman banget soal LDR. Gara-gara dari sejak awal pacaran sama pacarnya (ya iyalah! Masa' dia pacaran sama pacar saya?? Pengkhianatan itu namanya!!) sahabat saya ini selalu LDR. Sudah 2 tahun lebih deh, sementara saya baru seminggu lebih sehari. Istilahnya, kalau di dunia game gitu doi sudah expert. Sementara saya masih beginner atau newbie kalau di Kaskus. Hehe.
Menyebalkannya, si Gincu (panggilan sayang saya untuk sahabat saya si Melissa Agnes ini) yang sudah saya beri label dan melabeli dirinya dengan sahabat baik sejak dalam kandungan rupanya sedang gemar melakukan pembalasan dendam. Segala goda-godaan yang dulu sering saya lontarkan ke dia karena status LDR itu sekarang digoda-godakan kembali ke saya. Menyebalkan kan. HUH. Awas saja kamu