Showing posts with label Delphia. Show all posts
Showing posts with label Delphia. Show all posts

Thursday, April 05, 2012

Jepangnya di Surabaya

Anyway, kalau ada yang ingat tulisan saya tentang bekerja dalam naungan orang Jepang beberapa waktu lalu, sudah seminggu ini boss Jepunnya lagi ada di kantor Surabaya beserta anaknya yang juga asistennya.
Lantas, memangnya ada apa? Ya nggak apa-apa. Seperti yang saya sudah bilang kalau saya sedang ingin saja untuk mencurahkan isi kepala.

Wednesday, September 28, 2011

Post in the middle of work

Nampaknya Bahasa Inggris sudah semakin lekat dengan saya, dibandingkan dengan Bahasa Indonesia.
Selama bekerja, skill berbahasa Inggris diharapkan memenuhi 2 syarat : Bagus dan Sangat Bagus! Nah Lho.
Sekitar 95% yang digunakan adalah Bahasa Inggris. Baik untuk email correspondence, abroad phone call, hingga pembuatan dokumen dan administrasi. Sisa 5% untuk berbahasa Indonesia adalah percakapan sehari-hari dengan rekan kerja, customer, dan beberapa principal yang memiliki representative di Indonesia. 

Email dengan bahasa Indonesia pun hampir tidak pernah saya lakukan dalam 5 hari bekerja dalam seminggu.
karena itu, saat kemarin harus saling berbalas email dengan customer dan menggunakan Bahasa Indonesia, saya mulai agak kagok. Merasa bahasa terlalu kaku dan berbelit dalam menyampaikan apa maksud saya. 
Kalau di blog sih, kalaupun sering nulis dalam bahasa Inggris, tapi Bahasa Indonesia juga masih sering saya pakai. Masalahnya, nulis blog itu super informal :D hehe.

Dengan kejadian ini, saya mulai takut akan memudarnya kemampuan saya dalam berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Tidak berlebihan lho. Seperti zaman sekarang yang saya temui anak-anak usia sekolah sangat mahir berbahasa asing, tapi begitu berbahsa Indonesia, yang keluar adalah bahasa Indonesia - Suroboyo dengan dialek dialeknya. Kadang dengerinnya agak mengganggu sih ;p Sampai-sampai waktu saya ngomong beberapa kata dalam bahasa Indonesia, banyak yang nggak tahu artinya! Oh My. 

Well, sudahlah. Daripada saya khawatir-khawatir sendiri, mendingan sekarang saya berhenti nge-blog ditengah jam kantor, dan segera ke ruang makan, karena Ibu Director saya baru saja menyelesaikan proses bikin kue Brownies coklatnya :9 yuuummmmyyyyyyyyyyyyyyyy  ;p

Thursday, July 14, 2011

One (1) Year Working

It's in the middle of my super hectic day yesterday then I realized that I already 1 year involved in this Trading company. :)
I remembered that the very first I decided to applied here just to gamble my opportunity. I knew I had the ability, I knew I had that spirit, but this Trading part is 100% new for me :)
Well, just read the story of my jumped in, in here.
And the other experiences here, here, and here.

:)

At night, July 13th, 2011.. I sent a message to my colleagues at the office and of course my Boss also through Blackberry Messenger.
Here is my message:

Setahun lalu waktu subuh, saya dan teman-teman baru pulang sehabis final Piala Dunia 2010. Paginya, sambil sedikit terkantuk, kira-kira pukul 9 pagi, telepon masuk dan meminta saya untuk datang besok dan mulai bekerja. Besok pagi saya datang dengan penuh semangat dan memulai langkah pertama. Tepat hari ini, setahun sudah saya memperoleh pengalaman dan pengetahuan baru yang tak terkira di PT. Delphia Prima Jaya. :) Semoga saya bisa memberikan yang jauh lebih baik lagi di tahun-tahun ke depan! :D
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
And these are what I got in replies:

From My Managing Director:

Reply from My Managing Director.  Captured by: Eva Tarida

From My Director:

Reply from My  Director.  Captured by: Eva Tarida
Reply from My  Director.  Captured by: Eva Tarida
Reply from My  Director.  Captured by: Eva Tarida
Reply from My  Director.  Captured by: Eva Tarida
Reply from My  Director.  Captured by: Eva Tarida

From the Senior Colleagues as branch Director in Jakarta:

Reply from My Branch Director.  Captured by: Eva Tarida
Reply from My Branch Director.  Captured by: Eva Tarida
Reply from My Branch Director.  Captured by: Eva Tarida
Reply from My Branch Director.  Captured by: Eva Tarida

From Senior Colleagues at the Paper Division:


Reply from Senior Colleagues. Captured by: Eva Tarida

Reply from Senior Colleagues. Captured by: Eva Tarida

What to say... Super Happy! And I really wish a superb better years ahead here :)
Thanks GOD for putting me here. Such  wonderful experiences and environment!

Tuesday, June 14, 2011

Japanese

Kalau lagi mantengin twitter.com seringkali, salah seorang teman saya, @indonesianly bertutur mengenai pekerjaannya. Yang paling sering sih seberapa larutnya dia harus pulang, sampai-sampai hari Sabtu pun bisa pulang sampai malam. Salah satu twitnya yang hampir beberapa kali dia post dengan nada serupa adalah demikian "Ya ampun, jam segini masih di kantor aje.. Yah gini nih kerja ikut Jepang." 

Ungkapan dia di twit itu tidak berarti dia benar-benar bermajikankan orang Jepang. Hanya saja, ungkapan itu sering digunakan kalau dalam situasi pekerjaan yang menuntut banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan, atau lamanya waktu yang harus dihabiskan. 

Kurang tahu juga sih, persisnya dari mana asalnya ungkapan itu. Mungkin, mungkin ya, karena Indonesia dulu pernah dijajah Jepang dan ada sistem kerja paksa yang disebut Romusha. Atau kerja Rodi saat bangsa Indonesia dijajah Belanda. Atau bisa juga karena warga Jepang yang dikenal sangat disiplin dan gila kerja. Sehingga hampir sepanjang hari mereka harus bekerja. Mungkin ya. Ini masih perkiraan saya asal-usul dari ungkapan tersebut.
Well, yang jelas secara ala kadarnya kami bisa mengerti maksudnya mengutarakan lelahnya dia dengan ungkapan tersebut.

Di kantor tempat saya bekerja, saya bersyukur bisa bertemu dengan berbagai partner dari berbagai macam negara seperti Finlandia, Singapore, China, Amerika, Austria, U.K, Jepang, India, dan masih banyak lagi. Simply because I am working in Export-Import Trading fields
Di antara sekian banyak principal, Principal kami dari Jepang memiliki kantor rekanan di Indonesia, di Surabaya, dan meminjam beberapa meter persegi di kantor tempat saya bekerja. Tak jarang sang Japanese datang juga di kantor. 

Mengingat ungkapan teman saya itu tadi, saya pun bertanya pada salah satu kolega saya asli Indonesia yang sudah hampir 20 tahun bekerja dengan kantor rekanan Jepang tersebut di Indonesia.
Saya tanya pda kolega saya itu, seringkali orang menganalogikan kerjaan yang berat, lama, dan sejenisnya itu dengan kerjo melok Jepang (Kerja ikut Jepang). Nah, karena kolega saya itu orang yang benar-benar kerja ikut Jepang, saya tentu pingin tahu dong seperti apa kenyataannya. Percakapan nan menyenangkan itu saya rangkum dalam 5 twit dalam twitter saya.

The Tweets from @Evatarida by Eva Tarida
Dalam 5 tweets tersebut saya menulis:
1) Japanese really concern with time. U promised to pick them at 8, u arrive 7.55, the Japanese already there!
2) Trust is the main thing! Once we have their trust, everything will be fine - as long as we are not ruining it.
3) Once you lost their trust, it'd be super hard to gain it back. A very hard! Especially in business matter.
4) When we are a newbie, they'll give u international jobs with local salary. Sad? Yeah! But it's the time to prove yourself and gain more.
5) Never give stupid reason(s). Traffic jam will be a boomerang for u. Better direct give apology. Reasons only if really meant!
Disiplin adalah nama tengah mereka rupa-rupanya. Sehingga manajemen waktu tentu salah satu hal yang trend di sana. Kolega saya berbagi cerita sewaktu dia ikutan rapat di Jepang. Semua harus pay full attention! Tidak boleh ada kesibukan sendiri. Kalau memang kamu merasa sedikit boring atau lelah atau mengantuk, you better stay quiet.
Begitu rapat memasuki masa istirahat, mereka pun memanfaatkan masa istirahat itu 100%. "Sampai-sampai, ada yang agak ngantuk ya langsung merem (memejamkan mata) sambil duduk dan tidur sebentar." Ujar teman saya. "Begitu jam istirahat selesai, ya sudah, langsung bangun lagi dan melanjutkan rapat." lanjutnya.

Pengalaman lainnya adalah saat kolega saya dan Japanese partner nya ada janjian meeting dengan orang Indonesia. Saya sebenarnya malu setengah mati nih nulis ini. But it's worth it ;). Oke, singkatnya, janjian pukul 10 di salah satu cafe. Seperti yang saya tulis di tweet nomor 1 saya, maka sebelum jam 10 kolega saya dan rekanan dari Jepangnya sudah menunggu di Cafe (which he and the Japanese had a very fun time last night until dawn).
Di satu sisi, seperti yang kita tahu salah satu kebiasaan buruk masyarakat Indonesia adalah adanya jam karet. Rekanan bisnis dari Indonesia terlambat datang. Sekitar pukul 10.10 datanglah tamu yang ditunggu. Bukannya langsung menghampiri kolega saya dan rekanan Jepangnya, rupa-rupanya rekanan bisnis dari Indonesia ini bertemu temannya yang juga ada di Cafe tersebut. jadilah dia "mampir" sebentar sekitar 2-3 menit untuk menyapa temannya tersebut baru kemudian menemui kolega saya dan rekanan dari Jepang itu.

What happened next? Yah, mereka saling tegur sapa. senyum, dan the Japanese-san langsung berdiri, mengungkapkan kekecewaannya dengan kalimat panjang nan tegas "Kita janjian dari jam 10, dan saya sudah menunggu Anda, terlambat 10 menit. Saya lihat Anda datang, tapi Anda malah mengobrol dulu dengan teman Anda. Yah, terima kasih untuk waktunya, sekarang saya mau pulang dulu. Selamat pagi." Senyum. Jabat tangan. pergi. Bye-bye. No Business.

Yup! Benar-benar nggak sampai 5 menit, rencana percakpan bisnis untuk deal proyek itu pun dibatalkan oleh pihak Jepang dan digagalkan oleh pihak Indonesia. Bisa dibilang calon business partner dari Indonesia dan kolega saya yang menemani rekanan Jepang itu pun agak terbengong. Spontan, di perjalanan, kolega saya bertanya, "Nggak apa-apa ditinggal dan nggak jadi bicara proyek? Nggak sayang proyeknya?" Jawabannya simpel "Kami bekerja tidak hanya lihat bisnis, tapi juga manner seseorang. Manner penting untuk bekerja sama."
Yap. Very interesting. :) Hope we can adapt their positive in Discipline and appreciate the time more and more :)

Important: All Photos are Eva Tarida courtesy. Contact me in private if you wanna get the original. 

Tuesday, May 03, 2011

A Simple Compliment

Why do I write this? Nothing but my precious experience.
Okay, let me have a bit of your spare time, and I'm sorry in advance if you have to jumping with the not-inline-texts :)

After graduated, I quit my more than a year part time job, and had a free time for around a week or two. Then, I decided to picked up the phone and call one of the offered job. Across there, the receiver was friendly, and she asked me to came by tomorrow. alright, u can see the recap of that story here.

The First thing that should be asked to me is: WHY? Why this kind a job? This one is a very new field which I never involved before. But yeah, I couldn't even answered that. Not that day, not now,or maybe not too tomorrow.

It was a bit hard for me. Well, okay I confess, very hard. You know, to work in some kinda brand new type of working, brand new job desc, and whatever, was a bit stressed me. okay, a lot!
FYI, in my 4th month working there (I was in probation for 3-6 months. Management Trainee for word), the boss called me up and said a thing and two that shocked me. I was never felt very fail before. And yes, that was the time! And I have to admitted that I wasn't very bright! And my dear boss gave me another 1month probation to prove myself. 
Thanks God, I had a super companions there, and they supported me, and helped me out to do the Priority scale - which in fact, I never did that before :D -
And guess what, in the early 2011, the boss called me up again. Not just gave me my commission, They said a very bright words to me. Compliment! Compliment because I prove myself for being better and better! And they wish a very better me for the next facing months or years :)

That day was amazing! I was super happy, and yes, more often, I can do my job well. Some sort of annoyance of course, but with a better skill of work, and a great team work, we can do it better and better and better.

Last, but not least, when my boss asked me to create a letter to our principals and customers - due to our internal gathering of 25th anniversary - with of course the flowery words for being 25 years great companions, I was a bit confuse. Well, I love writing, but a formal flowery words announcement letter was a new one :) and I wasn't planned to fail! 
So, I made it first in Bahasa Indonesia, asked for any input from my collages, and guess what I received in my email this morning after I submitted the letter to my boss?

here is her email for me -uncut- :

Dear valuable EVA
your letter is EXCELLENT!!!
thanks alot
we really are amazed with you !!=)
keep up the good work.
-Angeline

A simple compliment for a simple task, can just suddenly brighten my day! I bet you'll feel the same was as I did :)
So then, when we are in my boss' position, please don't ever mind to give compliment. No matter how easy the task is. We should realize that small task from us might be a big task for anyone. And a simple compliment will drive our passion more and more.

:)

have a great work.

Friday, July 23, 2010

Easy Chit-Chat

Hari ini, agendanya nggak di kantor aja. Ada waktu keluarnya. Kok enak? Ya iya, lah.. tapi bukan keluar kelayapan lho.. Ini ketemu klien. Masih yang dari India, sih. Yang kemarin sore kita sudah ada meeting dengan beliaunya. hari ini cuma lunch dan antar beliaunya ke airport.

Ada banyak hal baru yang aku dapatkan selama lunch dengan technician dari India ini. Beliau bercerita cukup banyak tentang India. Khususnya di Calcutta, tempat domisili beliau. Di sana, taraf hidupnya tidak terlalu mahal. 11-12 lah sama Surabaya, tapi yang mencengangkan, gaji untuk S1 (fresh graduate) di sana bisa sampai 6juta rupiah! hahahahaaa.... Mulai tertarik? hehehheeee...

Bukan cuma itu saja sih, aku sempat bertanya tentang kain Sari yang biasa kita lihat kalau di film-film India gitu. Menurut Mr. Ashutosh Bose, nama tamu kami dari India tersebut (aku baru ingat kalau belum menyebutkan namanya yah dari tadi. hahahaa). Rupanya, pakaian India yang disebut Sari itu memang pakaian sehari-hari wanita di India sana.

Photo of: India Girl in Sari Clothes (sumber: kpkk.gov.my)


Katrina Kaif, salah satu artis dan model India dalam busana Sari
Aku bercerita pengalamanku yang sempat mengenakan pakaian Sari tersebut untuk keperluan drama. Hufff.. susah mengenakannya, sudah begitu sempit dan membuatku susah bergerak. Eh, belum lagi aksesoris-aksesoris yang mencapit di jari-jemariku. Sakit euy. Namun rupanya, menurut Mr. Bose, wanita-wanita di sana sudah sangat terbiasa dengan pakaian Sari (ya iyalah, namanya juga pakaian asli sana), dan bisa berlari kencang walaupun mengenakan pakaian Sari yang kainnya bertumpuk dan sempit. Menarik, yah. Walaupun memang, yang generasi sekarang ini, sudah mulai meninggalkan pemakaian Sari untuk pakaian sehari-hari.

Photo of Me in Sari Dress

Mr. Bose menyebutkan lagi satu adat di India, yaitu kita bisa mengenali seorang wanita sudah menikah atau tidak hanya dari aksesoris dan Pindhinya. Pindhi yang kumaksud adalah seperti aksesoris yang menempel di tiap dahi perempuan India. Familiar kan? Nah, khusus untuk yang telah menikah, Pindhi itu harus berwarna merah. Kalau masih lajang, terserah saja mau warna-warni Pindhinya. Juga ada aksesoris gelang-gelang tertentu bagi perempuan India yang sudah menikah.

Ada juga mengenai kebiasaan mereka yang selalu menggunakan tangan untuk menyantap makanannya. :) bahkan untuk masakan berkuah sekalipun. Karena mereka biasa memakannya dengan dicampur dengan nasi dan roti Prata khas India itu. Mirip-mirip sama Roti Timur Tengah itu yah.. Hmmm... ;)

Yah..sebuah pengalaman menyenangkan, bercakap-cakap dengan seseorang dari negara yang asing :) Dari sanalah, kita bisa mengetahui banyak hal-hal baru yang pastinya menarik :)

Thursday, July 22, 2010

Eh.. Memang Dunia Ini Sempit Ya...

"Dunia selebar daun talas" atau "Dunia selebar daun kelor" atau "Dunia seluas telapak tangan"

beberapa ungkapan di atas pasti familiar kan? Pada intinya ungkapan-ungkapan tersebut cuma mau kasih tahu kita, kalau duni itu nggak seluas yang kita kira, dan pasti ada-ada saja yang akan kita temui dan kita ketahui. Eh, bener gitu nggak ya? haha.. Begitulah aku mengartikannya.

Waktu pertama kali masuk di kantor ini, aku sudah mendapati kedekatan-kedekatan dari sekeliling rekan kerjaku. Ternyata, makin bertambah hari, makin banyaklah orang-orang baru yang kukenal ternyata same old brand! hahaha.. Maksudnya ternyata masih ada relasi dengan beberapa temanku. :)

Di Kantor ini sudah 4 orang aku temui yang ternyata ada relasi denan orang-orang yang sudah kukenal sebelumnya
seperti Ko Yogi yang ternyata kakak kandungnya teman se-SMP dan SMAku, Ko Irvin yang rupanya sepupu dari rekan se-SMP, SMA, dan kuliahku. Kemudian ada Mbak Denny yang rupanya kakak ipar dari rekan se gerejaku. Belum cukup sampai di situ, pagi ini aku dapat kabar lagi, rupanya salah seorang staff juga, Cik Mellanie itu mama dari teman se SMP, SMA, dan Kuliahku, yah adik kelas, sih, tapi kami cukup kenal karena sering ikut lomba drama dulu di sekolah. haha..

Oke.. Mungkin kejutan-kejutan kecil yang bermakna ini cukup dulu untuk hariini.. Atau masih ada lagii..?? Hahahaaa...

Wednesday, July 21, 2010

Make New Friends Here

Friends... except you are an anti-social person, you DO really need friend. At least one. :)
And for me, the key for survive in every different and new area/environment/community is with make friends. At least one. :) But if you are an expert on this division (friends-making-division) then it'll be superb if we can make friends to everybody insight.
And.. here I am, at my new Office, as an Internal Marketing. I'm a very newbie in this part of working. My previous experiences were not talked about these kind of things at all..
But, here it comes, thanks to my Sanguine personality, I can make new friends here. At least, at this moment there are 4 people I love to spend times in office with. And they are kindly helping me out about things I confuse at, or else I don't have any idea at all at.

photo of Ko Nano,Ce Anita, and Ko Irvin
Let me mention them one by one, the first,of course Ce Meli, the one who I replacing :) She is so patient during my training and still allow me to ask her via BBM or phone about thing or two that I don't know. She resigned because she wanna get new experience in another Mill, while she got a better offering also I guess :)
Next is Ko Yogi. Instead of he is full of spirit, he is so patient also. During his visit to Mills with our principal, I still able to reach him via phone or BBm or SMS. fyuuhhh... :)
Then here is Ko Irvin. He was one of in my division (paper division), but then he moved to another division. He is 30 Yo, but at the time you see him, you'll think he is probably 25 or something. But 30??oh Gos! you really should see him!hahaaa. He is very nice and kind. Lots of smile! Almost all the time. He helps me a lot. Sometimes he stop doing his work and come to me to help me.
And then Ko Nano, his name is Yudha Stefano, but we usually call him Nano. He do the DOs, so after I finish my SO, I give it to him and he do the DO (a permission to call out the product we wanna deliver). I cooperate a lot with him.
and here is Ce Nita. A Little woman. Cutie-like, but she is married!haha get off you lonely boys!! :) She is very nice, patient, and gentle. She is doing the import division. So, yes, I also work with her :)
And there are more like Mbak Denny, Mbak Anik, Mbak Ririn, Cik Lisa, Bu Angeline (my interviewer), Pak Willy (the Director), and so on.. :)

photo of Mbak Anik and Mbak Denny :)
Hope I'll enjoy more and more working in this office.

Tuesday, July 20, 2010

Working. Serious Working

waaww..  Sekarang ini saya sudah bekerja di salah satuperusahaan ekspor-impor di Surabaya.

To Be Honest, not my dream job. Yes! But I never demand too much :) As long as I can stay with the environment, the job, and so on..

Saya tahu lowongan ini dari salah satu dosen saya, Fanny Lesmana. Hubungan kami cukup baik dan dekat, bahkan saya sempat menjadi asisten dosen beliau untuk mata kuliah Teknik Menulis dan Mencari Berita. Pengalaman yang super menyenangkan. Tak hanya berkutat dengan paper, UTS, dan UAS para mahasiswa, tapi juga bagaimana terjun ke lapangan, menemani mereka, memberi instruksi, mengajar (ya, saya mengajar juga, lho. Walaupun agak 'belepotan' haha), dan mengambil keputusan.
keputusan yang diambil memang belum sangat vital. Masih berkutat antara pemberian nilai, keputusan selama di lapangan, dan sejenisnya.

Ah, mari mundur ke belakang sejenak sebelum saya melanjutkan kisah saya bisa bekerja di perusahaan ExIm ini.

Saya sendiri bukan anak yang diam-diam saja. Sejak SMP saya sudah aktif bekerja freelance menjadi MC di beberapa event, seperti ulang tahun teman, acara-acara di sekolah, dan sejenisnya. Masuk SMA, rupanya kemampuan saya ini makin diketahui teman-teman dan makin dipercaya. Jadilah saya makin sering nampang di panggung-panggung sebagai MC. :)
Setelah masuk kuliah, rupanya kemampuan saya ini masih cukup membantu saya mendapatkan tambahan uang saku :) Thx God.
Namun, satu pekerjaan serius mulai saya dapatkan saat kuliah ini, tepatnya setelah saya memutuskan memilih untuk masuk penjurusan konsentrasi Jurnalistik (Print and Online Journalism). Saya diajak salah seorang teman angkatan, Valencia Leonata, untuk bergabung membantunya dalam bisnis majalah yang ia bangun bersama dua orang rekan lainnya. kami berdua akan konsentrasi ke arah redaksinya (konten, layout, dll) sementara dua orang rekan Valen lainnya akan lebih konsentrasi ke arah manajerialnya.

Menyenangkan sekali memang bekerja di Majalah Toddie. Sebuah majalah keluarga lokal pertama di Surabaya. Memang, ada beberapa hal yang kurang sesuai dengan standar (bukan kualitas lhoo.. ini bicara mengenai payment :p hehehe ) namun, karena saya bergabung atas dasar membantu teman, dan juga mencari pengalaman, saya sih masih oke-oke saja, selama pekerjaannya masih bisa saya tangani. Satu lagi, karena majalah ini benar-benar fresh dan baru berdiri, jadi menurut saya sih masih nggak masalah dengan perhitungan sperti ini.
Toddie adalah majalah yang terbit bulanan. Saya bekerja di sana selama 16 edisi. Sampai akhirnya saya pun lulus dari bangku kuliah, dan terjadilah penawaran untuk ke depannya. Kalau saya menulis "ke depannya" sudah jelas, kan maksudnya seperti apa..hehe bukan berarti pergi ke bagian depan rumah lho. haha
Sayangnya, ada beberapa hal yang kurang oke menurut saya. Sebelumnya saya juga sudah berdiskusi dengan beberapa pihak, seperti rekan saya sendiri, orangtua, dan pacar :)
Dan dengan berat hati, saya pun memutuskan untuk resign. Edisi 16 dengan cover Widi B3 sekeluarga adalah karya terakhir saya di Toddie :)

Nah, ayo kita pindahkan lagi fokus kita ke masalah pekerjaan saya ini.
Awalnya BBM yang dikirim Bu Fanny tentang lowongan itu cukup menarik hati, namun karena pas dengan saat-saat revisi skripsi untuk dimasukkan ke perpustakaan, saya tundalah niatan untuk apply lamaran. Bukannya apa-apa, selain karena masih repot urusan revisi, juga setelah revisi ini, saya dan teman-teman masih ada rencana berlibur! ahahhaaaa.. Nggak lucu banget kan kalau lagi liburan ternyata dipanggil untuk wawancara gitu. jadilah niatan mulia itu saya tunda lagi.
Setelah selesai berlibur-wooww liburan yang menyenangkan sekali dengan teman-teman :) Gajah Gangster memang tidak ada matinya! Sayang sekali, beberapa teman tak dapat ikut bergabung dalam liburan ini- , saya mulai teringat lagi masalah penawaran kerjaan di perusahaan ExIm itu. saya pun berdiskusi dengan pacar saya, Rama Nugraha, enaknya kapan ya saya telpon dan melamar pekerjaan... Dia mengusulkan hari-hari mendekati weekend, seperti hari kamis. Jadilah saya hari kamis menelepon dan langsung diminta datang membawa CV esok harinya.

Keesokan harinya..
Dengan perasaan deg-deg an, saya meluncur diantar teman saya, Boby Iryawan (thanks banget yah Bob!!!) ke kantor perusahaan itu di Raya Jemursari dengan berpakaian rapi plus membawa (hanya) CV dan Transkrip. Apa mau dikata, saya memang sudah lulus, tapi ijazah dan kawan-kawannya kan baru bisa diambil setelah wisuda. hehe.. Saya menungu sebentar di ruangan meeting, dan datanglah seorang wanita yang tingi dan cantik. Beneran cantik, lho.
Namanya Bu Angeline, perawakannya tinggi dengan proporsi badan yang bagus dan penuh (tidak kurus, tapi juga tidak gemuk), rambutnya panjang digerai. Wajahnya tegas dengan alis tebal dan tulang pipi yang tinggi. Bagaimana, bisa membayangkan? Cantik kan? :)
Beliau mewawancara saya dengan menggunakan Bahasa Inggris. Setelah interview kurang lebih 15 menit, saya pun diminta untuk melakukan tes menulis. Testnya berupa korespondensi dengan email (dalam bahasa Inggris tentunya). Ada 5 soal yang diberikan dan saya harus melakukan korespondensi sehubungan dengan 5 soal itu. Tentu saja, posisi saya adalah dari pihak perusahaan. Saya diberi waktu 15 menit. Tegang. Jelas, lah. Oh ya, saya lupa menyebutkan kalau di ujung wawancara, Direktur Perusahaan, Pak Willy pun masuk ke ruangan dan bertanya beberapa hal. Ringan saja sih.
Oke, kembali ke tes email itu tadi. Begitu soal saya terima, Bu Angeline dan Pak Willy meninggalkan ruangan. Memberi saya waktu untuk berpikir kali, ya. Email pertama done, sampai email kelima saya justru sedikit kesulitan. Apalagi, hampir-hampir saya ini tidak pernah menulis email formal. hahahaaa... Di tengah berkutatnya saya dengan soal kelima, tiba-tiba Bu Angeline masuk, sontak bahu saya naik karena terkejut. Beliau hanya bertanya "Sudah selesai?" yang saya jawab "Tingal email terakhir, Bu" Beliau pun tersenyum, masuk dan menepuk puggung saya lembut! WOW... :)
Yap.. email pun selesai, Bu Angeline masuk, kali ini rambutnya diikat ekor kuda, yang makin menegaskan ketegasan wajah dan tinggi tulang pipinya. Beliau memeriksa hasil kerjaan saya, dan langsung berkata "Oke, good. You did good. Till now, you're the best, but I can't say the decission right now, because there are stil more applicants" yap, oke.. gapapa deh ;) dan beliau menjanjikan minggu depan untuk kabar diterima atau tidaknya saya di sana.

Oke..sampai di situ dulu...
Lantas, kita sampai di Final Piala Dunia. Eh.. apa hubungannya coba? :) teruskan saja membaca... Final Piala Dunia 2010 selesai pk 4 pagi ke atas. Saya menginap di apartemen teman. Sampai di sana kira-kira pukul 5.30 pagi. Tidak ada opsi lain selain tidur! Istirahat, laah. Kira-kira pukul 9 pagi, handphone saya berdering, dari nomor yang saya tidak ketahui. "Halo" angkat saya sambil masih terkantuk "Eva, ini Bu Angeline dari Delphia.." Oke!! mendadak saya melek! ahahahaaa... Saya diminta untuk besok datang ke kantor. Wahh.. deg-degan juga ini..
Besoknya, saya datang ke kantor pk 8 pagi. Bukan apa-apa, tapi memang karena permintaannya begitu kemarin di telepon. haha...
Saya menunggu sebentar di ruang Meeting, dan datanglah Ibu Angeline. Beliau tidak berbasa-basi dan langsung mengatakan kalau lowongan itu memang buat saya :) Waahh senangnya. Dan secara brief saja, beliau menjelaskan mengenai terms and conditionnya, fasilitas-fasilitas, gaji, dan sebagainya. Oh ya, sebelum lupa, posisi saya adalah Internal Marketing :)
Lantas, saya diajak berkeliling perusahaan, dikenalkan dengan para staff, kemudian langsung ke meja tempat saya bekerja nantinya. Masih ada orang yang akan saya gantikan, tapi ia hanya 3 hari saja di kantor dan segera cabut.
Kami diperkenalkan, dan mulailah training hari pertama saya.

Photo of My Desk at the Office :) The One With That Black Chair
Yak, demikianlah kisah saya. haha seperti dongeng saja. Begitu ceritanya bagaimana saya bisa masuk dan bekerja di perusahaan ExIm tersebut. Sudah satu minggu saat ini sejak pertama saya masuk. Sampai sejauh ini sih masih menyenangkan, dan kuharap terus berlanjut :) Lingkungannya baik, dan rekan-rekan cukup kooperatif dan menunjang serta membantu saya. Maklum, anak baru, masih agak bingung-bingung.
Semoga saya bisa berkarya dengan baik di sini.
Dan seperti pesan khas untuk para pekerja, Rajin pangkal pandai! Eeh.. bukan.. Maksud saya, "Jangan bawa masalah pribadi ke kantor, dan jangan bawa masalah kantor ke pribadi" :)

God Bless Me! Semangat untuk teman-teman seangkatan yang sedang berusaha mencari pekerjaan juga. :)

Ps: Wish someday I'll get a job, my dream job! :)